Subscribe:

Berhitung zaman purba
Perlu kita ketahui berhitung itu sudah dimulai sejak zaman purbakala. Awal mula sejarah menghitung masih belum diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan terlalu sedikit catatan tertulis tentang sejarah tersebut dan catatan tersebut tidak tersebar secara merata.

Berhitung merupakan salah satu kebudayaan kuno. Struik beranggapan bahwa berhitung adalah sekuno zaman batu tua. Berhitung dipakai untuk menghitung benda-benda kemudian barulah manusia kuno menggunakan jari tangannya sebagai alat berhitung.


Berhitung Zaman Batu Tua (Paleolitikum)

Manusia pasif terhadap alam. Pengetahuan tentang berhitung pada zaman ini berkembang lambat. Bahkan ada dugaan bahwa manusia pada zaman ini belum mengenal berhitung sebagai suatu besaran kuantitatif, melainkan masih bersifat kualitatif, yaitu hanya sekedar untuk membedakan antara satu, dua dan banyak.

Berhitung Zaman Batu Muda (Neolitikum) 

Perkembangan berhitung pada zaman ini telah mencakup pengetahuan berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta berhitung dalam bentuk pengukuran dan penimbangan.


Inilah perbedaan yang signifikan antara berhitung pada zaman kuno dengan berhitung pada zaman-zaman setelahnya:

  1. Kemampuan berhitung masyarakat pada zaman kuno terbatas pada bilangan-bilangan bulat. Jika ada perhitungan yang tidak bernilai bulat, maka mereka menyatakannya dengan satuan ukuran yang lain. Contohnya, mereka tidak menyatakan suatu bilangan hasil dari pengukuran dengan satu setengah hasta, melainkan mereka menyatakannya dengan satu hasta satu jengkal. Berhitung pada zaman ini terikat pada benda atau objek.
  2. Mereka belum bisa menetralkan bilangan menjadi angka yang abstrak.
  3. Terbatas pada bilangan-bilangan terhingga.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Belajar Matematika