Babilonia |
- Kelompok Mesopotamia dengan Sumeria dan Babilonia
- Kelompok Mesir Kuno
Dalam artikel ini kita akan membahas seputar sistem penulisan pada Kelompok Mesopotamia dengan Sumeria dan Babilonia.
Sistem penulisan bilangan Mesopotamia adalah berdasarkan letak angka, sama seperti sistem yang digunakan sampai saat ini. Sistem penulisan ini mengakibatkan angka yang sama dapat memiliki nilai yang berbeda jika peletakannya berbeda. Menurut O.Neugebaur, penemuan penulisan bilangan berdasarkan letak mungkin disebabkan oleh tulisan mereka yang terdiri atas abjad. Abjad dijajarkan untuk menjadi kata, demikian pula angka dijajarkan untuk menjadi bilangan. Sedangkan untuk bilangan dasar yang digunakan oleh orang-orang Mesopotamia adalah bilangan dasar seksagesimal.
Orang-orang Babilonia menggunakan sistem angka sexagesimal (basis 60) yang diambil dari Sumeria. Karena sudah jelas sistem mereka memiliki sistem desimal dan mereka menggunakan 60 sebagai satuan terkecil kedua, bukannya 100 seperti yang kita gunakan sekarang, makanya lebih tepatlah kalau sistem ini dianggap sebagai sistem campuran dari basis 10 dan basis 6. Sexagesimal masih ada sampai saat ini, dalam bentuk derajat, menit, dan detik di dalam trigonometri dan pengukuran waktu.
Angka-angka
Angka-angka Babilonia dulunya ditulis dalam bentuk cuneiform (bentuk runcing), menggunakan alat tulis dari tanaman reed berujung runcing untuk menulis di atas sepotong tanah liat yang mana akan dijemur di matahari untuk mengeraskannya.Angka-Angka Babilonia |
Pada dasarnya kepraktisan perhitungan bukan ditentukan oleh bilangan dasar, melainkan ditentukan oleh sistem penulisannya. Sistem Penulisan bilangan dengan sistem letak merupakan sistem yang sangat memudahkan dalam proses perhitungan sehingga sistem bilangan yang banyak dipakai sampai sekarang adalah sistem letak, tentunya sistem letak ini telah melalui proses penyempurnaan tahap demi tahap selama ribuan tahun.
Namun dalam menggunakan sistem letak dalam penulisan bilangan ini, Orang-orang Mesopotamia menghadapi berbagai macam kendala seperti belum adanya pengetahuan mengenai lambang bilangan 0. Tanpa adanya bilangan 0, maka sulit untuk membedakan bilangan 1 dengan 60. Atau contohnya dalam penulisan bilangan dasar desimal, akan sulit untuk membedakan antara bilangan 1, 10, 100, dan seterusnya tanpa adanya lambang bilangan 0.
Namun tetap saja, sekalipun terdapat beberapa kendala seperti contohnya tadi belum dikenalnya bilangan 0, dengan sistem bilangan berdasarkan letak ini perkembangan berhitung di Mesopotamia khususnya perkembangan dalam teknik berhitung telah berkembang sangat pesat terutama pada zaman Babilonia. Mereka bahkan sudah bisa membuat persamaan dengan variabel-variabel serta menyelesaikan persamaan kuadrat dan kubik. Dalam bidang ilmu ukur, mereka juga telah mampu menghitung luas bangun datar dan volum bangun ruang.
0 komentar:
Posting Komentar